Rabu, 18 April 2012

Indonesia to Investigate Forest Concession

Good morning , I'm Ardina devinta and this is the headline news Indonesia to Investigate Forest Concession.
The Environment Ministry has said it will launch an investigation into the issuance of a plantation concession inside the Tripa peat swamp forest in Aceh province. The ministry’s announcement came in response to findings by the Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation forest carbon reduction task force.
On Friday, the government-formed task force said it had evidence that palm oil company Kallista Alam had violated regulations in turning the swamp forest into a plantation. The task force recommended that the Environment Ministry and the police further scrutinize Kallista’s actions. Sudariyono, the ministry’s head of law enforcement unit, said at a seminar in Jakarta on Monday they will investigate if the company has properly conducted an Amdal [environmental impact analysis] or has other environmental permits. Even if the company did have a permit, Sudariyono said, the ministry would look into whether it included right to operate inside the Tripa peat forest. Kuntoro Mangkusubroto, the head of the REDD task force, said on Friday that Kallista had violated the regulation.
He said Opening a plantation inside a protected swamp area has clearly broken the law,. After interviewing locals, the team was convinced that Kallista had used illegal slash-and-burn methods in order to clear the peat land, violating several laws on plantations and the environment. Kuntoro said Based on eyewitness accounts, the burning has been systematically done. On April 3, an Aceh court threw out a lawsuit brought by a coalition of environmental groups against outgoing Aceh Governor Irwandi Yusuf, who they alleged issued Kallista an illegal permit in August 2011.
The license allows the company to convert 1,600 hectares of the Tripa peat swamp forest into a palm oil plantation. The forest was initially included in the government’s map of areas off-limits to forestry activities, published in May 2011, as part of a two-year moratorium on new forestry concessions in peat and primary forests. However, a revised map issued in November dropped the Tripa forest from the protected zone. The plaintiffs in the suit argued that when Irwandi issued the permit in August, the revised map had not yet been published, meaning the area was still protected and the issuance was illegal.
The Banda Aceh State Administrative Court dismissed the groups’ lawsuit on a technicality, claiming that it was “not authorized to hear the matter.” The coalition, which includes Indonesia’s largest environmental group Walhi and Greenpeace, said on Thursday that it had filed an appeal against the court’s decision. Deddy Ratih, Walhi’s forest campaigner, said his group had filed an appeal with a higher court in the province. Deddy said The area is critical to the conservation of rare species including orangutans, many of whom have died because of continuing fires there.
He said satellite images showed more than 40 hot spots indicating fires in March as a result of land conversion in Tripa, located in northern Sumatra. There were some 2,000 to 3,000 orangutans in the area in the 1990s, but Ratih said only a few hundred are left today.
There are currently about 6,600 Sumatran orangutans in the wild. Kuntoro, the REDD task force chief, is a close aide to President Susilo Bambang Yudhoyono. he said That plantation is inside the protected forest. It’s strange they can get a permit. He suspect something behind the issue of the permit.
And that concludes our broadcast for this morning, good morning from ardan TV news.




XI IPA Unggulan 2

Senin, 09 April 2012

The reason

"The Reason"

I'm not a perfect person
There's many things I wish I didn't do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know

I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I'm sorry that I hurt you
It's something I must live with everyday
And all the pain I put you through
I wish that I could take it all away
And be the one who catches all your tears
Thats why i need you to hear

I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is You

and the reason is You [x3]

I'm not a perfect person
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know

I've found a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
and the reason is you

I've found a reason to show
A side of me you didn't know
A reason for all that I do
And the reason is you

Jumat, 02 Maret 2012

puisi



 
Perempuan Hebat
Ibu
Terhebat, terkuat dengan pengorbanan
Duaratus duapuluh tujuh hari
Kau mampu membawaku didalammu
Tanpa kau mengeluh untuk sebuah harapan
Harapan untuknya terlahir didunia
Sebuah kekuatan mendorongmu
Mendorong untuk nyata
Setelahnya merasakan dunia
Tanpa kau tak kan ada sebuah harapan
Harapan sebuah kehidupan
Tak kan bisa membalas jasamu
Hanya seucap kasih untukmu, Ibu

Senin, 27 Februari 2012

cerpen

Kekasihku Hilang Diambil Tuhan
Ardina Mei Devinta Suryana
            Pagi hari di hari minggu, adalah hari yang menyenangkan buat aku. Hari keluarga dan libur sekolah, di hari itu juga aku selalu merasa bahagia karena pacarku selalu datang kerumah pada mhari minggu. Semua keluarga dan kerabat dekat kumpul dirumah. Keadaan rumah yang sepi menjadi sangat ramai di hari minggu. “ Devi buruan mandi gantian sama yang lain” teriak ibu. Rumah serasa gempar kalau ibuk bicara, “iya bu, ni devi mau mandi” jawabku.
            Rumahku terasa gerah seperti jalanan yang macet. Bising, brisik, sumpek dan penuh dengan keponakan yang lari-larian didalam rumah. Dan bapak, kakak, om, dan tante sibuk dengan pekerjaan masin-masing. Kakak sibuk dengan motor modifannya itu, bapak dan om sibuk dengan koran olahraga sedangkan tante sibuk ngurusin taman bunga bagi tante bunga adalah segalanya. Bunga yang bisa membuat hidup tante indah. “devi jangan sentuh bunga itu!” suruh tante. Aduh Cuma setangkai bunga juga kaya sebalok emas aja. “iya tante enggak kok” jawabku. Tiba-tiba aku terkena duri bunga mawar, “aduh sakit banget” teriakku kesakitan. Seperti pertanda buruk dengan tiba-tiba perasaanku terasa tidak enak. “kenapa kamu dev?” tanya tante. Aku melamun memikirkan firasat burk ini sampai-sampai aku hanya dian saat tante bertanya padaku. “eh, iya tante nggak papa kok Cuma kena duri aja” jawabku. Perasaanku semakin tidak enak dan fikiranku menjadi nglantur.
            Setelah kejadian itu aku membantu ibu memasak. “bu, devi bantu ya?” tanyaku. Aku ingin membantu ibu menuangkan air kedala;m panci tapi tanpa ku sengaja aku menjatuhkannya perasaanku jadi campur aduk sekarang aku berfikir apa yang akan terjadi dan pertanda apakah ini. “kamu kenapa, lagi mikirin sesuatu?” tanya ibu. Aku merasa akan terjadi hal yang tidak ku inginkan. Perassan ini seperti pisau yang melukai hati dan fikiranku. “udah sana biar ibuk yang beresin!” kata ibu. “bu, kok perasaan Devi gag enak ya?” tanyaku. “mungkin hanya perasaanmu saja, kok Tomi nggak kesini?” tanya ibu. Saat ibu menanyakan tentang Tomi hatiku semakin tak karuan aku bingung apa ini .
            Aku keluar dan melihat kakak membenahi motor. Sekalian nunggu Tomi ngapel kerumah. “kak, motor terus diurusin ampel pacar sana!” suruhku. Tapi omonganku nggak digubris sedikitpun. Kak Ridho kalau udah sibuk dengan motornya lupa dunia. Padahal motornya tiap hari diotak-atik, kalu dibilangin ngeyel lagi. Punya kakak satu aja yang di urusin motor terus adiknya gag nah di urusin. “ msih pagi kali neng” jawab kakak.
            Bapak dan om masih sibuk dengan koran bolanya. Berdebat tentang bola, semua dirumah ini punya dunia sendiri. Tapi aku malah dirundung perasaan yang aneh ini. Man Tomi juga belum datang. “ devi, nunggu Tomi mesti?” tanya om. “ ah , om tau aja” jawabku. Semua keluarga sudah tahu tentang hubunganku dengan Tomi jadi semua akrab dengan laki-laki pujaan hatiku itu. Orangtuaku memberikan kapercayaan yang begitu besar padaku, asal aku disa jaga diri dan tahu aturan. “Devi nggak maen sama temen-temen, hari minggu dirumah aja?” tanya bapak. Perasaanku bertambah parah saat ditanya bapak. “em, nggak pak, capek hari minggu itu hari keluarga” jawabku.
            Pagi ini aku seperti orang yang kehilangan seseorang dihidup aku. Tapi mungkin hanya perasaanku aja, terkadanmg fiirasat hanya fikiran yang membuat tidak nyaman tapi ada juga yang menjadi sebuah pertanda. “ dek, kamu itu kenapa melamun aja?” tanya kak Ridho. Pertanyaan kak Ridho mengagetkan ku. “ tau ni kak, perasaan adek nggak enak banget” jawabku. Kak Ridho yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya sambil memperhajtikanku. Aku semakin bingung dengan perasaanku ini. Aku mencoba melupakannya dan beralih kekegiatan lain, menganggu kak Ridho Njgerjain tugasnya. “kak, tugasnya banyak ya?” tanyaku. Kakak hanya tersenyum saja saat aku mengodanya. “kak, aku pinjem laptopnya ya buat ngegame?” tanyaku. Kakak hanya diam dan melotot. “kakak pelit ah” seruku. Kakak semakin kesal dengan candaku. “Devi kakak lagi belajar jangan di ganggu donk!” suruh bapak. Kakak mengejekku dengan menjulurkan lidahnya.
            Sedang asyiknya bercanda dengan kakak Tomi pun datang kerumah. Hatiku terasa lega malihatnya seperti bunga yang didatangi kumbang. Tomi berada didepan dan ngobrol sama bapak. “ Devi ini ada Tomi” teriak bapak memanggilku. Aku segera bergegas keluar dan menemuinya. Dia tersenyum padaku dengan senyuman khasnya dilengkapi dengan lesum pipit di pipinya membuat hatiku berdebar-debar. “ sana Tom masuk ibu dan Ridho Didalam!” suruh bapak. Diruang tamu Tomi bercanda dengan Kak Ridho, dan aku membuatkan minuman untuk mereka.
            Saat aku memberikan minumanya ke tomi tak sengaja aku menumpahkannya, membuat baju tomi basah. Aku sedih dan merasa bersalah, perasaanku tidak enak. Tapi Tomi hanya tersenyum menanggapinya. “ah, Devi mesti tledor” saut kakak. Aku merasa aneh pada hari minggu ini dari bangun tidur sampai saat ini  banyak kejadian yang aneh. Tapi aku bingung pertanda apakah ini. Aku semakin penasaran dan tak karuan. Tapi kakak dan Tomi malah bercanda menanggapinya. Aku marah dan masuk ke kamar, kak Ridho tertawa melihat tingkahku sedangkan Tomi hanya tersenyum “ kenapa sayank, marah ya?” tanyanya. Aku nggak marah tapi aku sedanng tidak nyaman dengan perasaaan ini. Tomi pun menghiburku dengan candanya dan membuatku tertawa dan lupa akan semua kejadian itu. “ditinggal dulu ya tom,, aku banyak tugas” kata kak Ridho. Kini tinggal aku berdua sama Tomi diruang tamu, rencananya mau ngajak pergi tapi baru pukul 10.00 pagi.
            Kita hanya diam diruang tamu, dengan parasaanku yang serba nggak enak. Tomi mulai menngajakku bicara “kalau kamu diberi waktu satu jam saja sama aku, kamu mau berbuat apa?” tanya Tomi.  Tomi seperti ingin menjeleskan sesuatu tetapi sejanak terdiam dan tanpa kata. Pertanyaannya semakin membuatku bingung. “ya pastinya nggak akan aku sia-siakan waktu itu” jawabku. Setelahku jawab dia hanya diam dan meminum minuman yang kubuatkan untuknya. Kini aku bingung ingin membahas tentang apa tapi dia mulai membahas tentang ginjal. “tau nggak apa yang terjadi jika ginjla kita tidak berfungsi?” tanya Tomi. Lah pacaran kok malah bahas tentang ginjal, aku jadi bingung ketika ia bertanya seperti itu. Tapi Tomi kan anak IPA, mungkin pelajaran biologinya sampai pada bab ginjal. “ya pasti yang jelas akan terganggu aktivitas tubuh kita” jawabku. Organ ginjal adalah organ yang sangat vital, aduh aku malah berfikir yang aneh-aneh.
            Aku mencoba mengalihkan pembicaraan ke bahasan lain tapi Tom seakan-akn ingin menjelaskan sesuatu. “fungsi ginjal sangatlah berarti seperti menyaring darah, menghasilkan hormon, menjaga keseimbanganasam basa, dan sebagainya. , kebayang ngak jika ginjal kita nggak berfungsi” tanya Tomi. Semua pertanyaannya membuatku bingung. Apa hubungannya semua itu dengan Tomi. Kalau berhubungan denngan pelajaran mungkin nggak gitu juga. “kamu ngomong apa sih, jadi ngaco gitu?” jawabku. Tomi hanya diam dan tersenyum padaku, aku semakin merasa tidak enak dengan sikapnya hari ini. Tiba-tiba dia memegang tanganku erat seperti tak ingin melepaskan ku dan dia berkata “jaga dirimi baik-baik ya, jangan suka ceroboh lagi!”. Dia menyuruhku seakan-akan memberi pesan yang terakhir. Tapi aku menanggapinya dengan positif. “aku sangat sayang sama kamu” kata Tomi. Saat tomi berkata seperti itu nafasku seakan-akan berhenti dan merasa bahagia. Tomi selalu tersenyum dan menikmati hidupnya apapun keadaannya. Aku menyuruhnya menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi.
            Tapi Tomi hanya tersenyum mendengarkan semua celotehanku, dan tangannya menutup mulut ku. Dia selalu membuat hatiku tenang bagaimanapun keadaannya aku nggak akan pernah bisa jika tanpanya. Dia selalu mengajarkanku arti sebuah kehidupan, arti disayangi dan dicintai seseorang dan aku tidak akan pernah menyia-nyiakan cintanya untukku. Sosok lelaki sepertinya sangat jarang ada didunia ini, “ kok, kamu malah bengong sih?” tanya Tomi. Aku memikirkan apa yang sedang terjadi sekarang. Tomi ingin berkata-kata menceritakan sesuatu. Tapi sepertinya sulit untuknya mengatakan semua itu. Ingin aku memaksanya mengatakan semuanya, tapi sepertinya dia tidak mudah untuk mengungkapkan semua itu.
            Tomi memegang erat tanganku dan berkata “kita putus”. Aku kaget dan diam, tidak memikirkan apapun yanng ada difikiranku adalah apa salahku, mengapa dia mengambil keputusan seperti itu. Aku menangis dan hanya diam aku tidak bisa memandangnya dan tidak pernah berfikir kalu dia mempunyai fkiran seperti itu. “kenapa, apa salahku?” tanyaku. Saat aku bertanya dia hanya diam dan bahkan tanpa alasan dia berkata putus. Aku menangis dan meningglkan dia sendiri diruang tamu, kakak menyusulku kekamar. “hey, bodoh kamu kenapa ninggalin tomi seperti itu?” tanya kakak. Aku hanya diam saat kakak bertanya dan aku memutupi mukaku dengan bantal, aku membuang boneka yang pernah Tomi kasih ke aku.
            Kakak keuar dan beralih bertanya kepada Tomi kenapa aku menangis dan marah seperti itu. Saat kakak bertanya Tomipun hanya diam dan beruusaha menyusulku kekamar dan mengetok pintu. “Devi, keluarlah aku belum selesai berbicara denganmu”! suruh Tomi. Tapi aku engan keluar dan bertemu dengannya, dia memutuskanku tanpa alasan dan aku sedih mendengar itu semua. Di memohon agar aku keluar dari kamar dan menemuinya. Akhirnya aku keluar untuk mendengarkan alasannya. “aku hanya ingin kamu bahagia” kata Tomi. Bahagia Tomi bilang, gimana aku bisa bahagia coba hidup ditenngah kebingungan seperti ini. Ibu mencoba menenangkanku dan meminta Tomi untuk berterus terang, “tante, aku sakit dan aku nggak tahu berapa lama lagi aku bertahan” Tomi menegaskan. Aku menangis dan memukul dadanya dan berkata “apa maksut kamu?” tanyaku. Tomi hanya menunduk dan tidak berani menatap mataku takut membuatku sedih. Aku bertanya-tanya dalam hati apa Tomi sakit ginjal dari tadi dia hanya hanya membahas tentang ginjal. “aku sakit ginjal stadium akhir” kata Tomi dengan nada lemah. Seperti ditimpa batu yang beratnya berton-ton, ibu menangis dan memeluk Tomi. Ibu berkata “Tomi, apa kamu serius dengan yang kamu katakan?”. Tomi hanya diam dan menagis di pelukan ibu, aku hanya dan tidak bisa berkata-kata. Kenapa harus Tomi Tuhan, kenapa harus dia. Tiba-tiba tante Sarah menelfonku.
            “Devi,,, apa ini Devinta???” tanya tante Sarah.
            “ia tante ini Devi, ada yang bisa saya bantu?” jawabku
            “nak, tolong bujuk Tomi untuk mau di kemoterapi!” jawab Tante.
Jadi selama ini aku menjadi orang yang bodoh dan tidak tahu apa-apa tentang pacarku, penyakitnya, bahkan tentang cuci darah yang ia jalani. Tomi memelukku dan minta maaf karena dia terlambat memberi tahuku. aku mengajaknya kerumah sakit untuk menemui ibunya yang sedang menunggunya untuk cuci darah. Tapi Tomi menolaknya dia nggak mau untuk menjalani Kemo lagi. Dia merasa menjadi orang yang tidak berguna saat ia di cuci darah. Aku tak menyalahkannya, aku merasakan apa yang dia rasakan. Seakan-akan aku mengantikannya dan merasakan sakit yang ia rasakan.
            Kini dirumahku sedang terbalut kesedihan, Ibu, Bapak, kak Ridho talah menngangap Tomi seperti Keluarga sendiri. Mereka membantuku untuk membujuknya agar ma,u di Kemo. Tapi akupun tak bisa memaksanya untuk melakukan itu, aku tak tega melihaktnya sedih. Aku mengajakknya ketaman tempat biasa kita bertemu. Disana dia mencurhatkan keluh kesahnya kepadaku. Hatiku menangis ketika dia menceritakan penderitaannya kepadaku. Aku merasa tidak berguna menjadi teman dekatnya tapi aku nggak tahu apa-apa tentang penderitaannya. Dia berkata akan selalu mencintaiku seolah-olah dia akan pergi nanti. Dia mengengam tanganku dengan erat seperti tak ingin meninggalkanku. “sayanng, jangan sedih meski nantio kita ada ditempat berbeda aku akan selalu didekatmu” kata Tomi dengan memberikan sebuah kalung untukku. Dikalung itu tertulis Devi & Tomi, aku menangis saat dia memakaikannya. “apa sudah tidak ada harapan?” tanyaku,
            “aku terlalu lama berharap” jawab Tomi. Mendengar jawabannya seperti dia telah lama mennghadapi penderitaan itu. Tapi Tomi adalah laki-laki yang tegar. Dia selalu membuatku nyaman berada disisinya, dia telah membuatku tidak bisa tanpanya,. Tapi kini dia memupuskan harapan itu. Sebuah harapan yang telah aku ukir untuk kita berdua nantinya. Aku tidak tahu sampai kapan akan bersamanya, apakah aku masih diberi waktu yang lebih panjang dengannya atau hanya sedetik saja. Tuhan sangat menyayanginya sehingga Tomi diberi penyakit yang begitu membuatnya menderita. Tapi dia selalu percaya bahwa semua akan indah pada waktunya, entah kapan waktu itu akan ada, entah kapan dia akan bahagia dan akan menderita. Burung yang berkicau ditaman membuat Tomi tersenyum lebar dan semakin percaya akan ada sebuah kebahagiaan disana kelak. Dan itu membuatku mengerti  dia begitu percaya dengan anugrah Tuhan yang telah diberikan untuknya. Kini aku tak sedih lagi walaupun aku tahu bahwa kapan aja Tomi bisa pergi ninggalin aku.
            Tak sedetikpun aku berfikir bahwa ini akan terjadi didalam hidup aku. Dan aku memaksa Tomi untuk kerumah sakit sekali saja untuk menunjukan kepadaku bahwa dia akan semangat untuk hidup. Walaupun mungkin tidak akan ada harapan lagi. Dan pukul 11.00 tapat aku dan dia telah sampai dirumah sakit dan tante Sarah telah berada didepan ruang cuci darah. Aku dan tante menunggu Tomi diluar, disana rasanya hatiku seperti diketuk. Aku sdar selama ini Tomi selalu berusaha membuatku bahagia dengan menutup-nutupi ini semua dariku. Bapak , ibu dan kakak datang kerumah sakit, tante Sarah memeluk ibu dan menangis. Wajarlah Tomi hanya anak sematawayangnya. Dan ayahnya sudah meninggal 2 thn yang lalu aku ngak kebayang  jadi tante sarah sekarang.
            Kami yang menunggu Tomi cuci darah diam tanpa kata, dan berharap melihat Tomi tersenyum lebar dan bisa  melanjutka hidupnya tanpa penderitaan. Walaupun itu mustahil tapi setidaknya kami berharap mukjizat datang menghampiri Tomi orang yang sangat kami kasihi. Aku belum berfikir kedepan bagaimana hidupku kedepan yang aku fikirkan apakah langkahku kedepan masih berdampingan dengan Tomi, laki-laki yang mampu membuatku mengerti arti kehidupan. Melihat wajah tante Sarah yang murung membuatku tak tahan. Dan aku pergi ketaman untuk menenangkan sejenak fikiranku. Ditaman berhiaskan bunga yang indah dan merekah, bunga yang selalu didampingi kumbanngnya. Tapi aku ditaman hanya sendiri tanpa Tomi disampingku. Terlihat sekumtum bunga yang sedang layu seakan-akan melambangkan kesediahku sekarang, layu tanpa seorang kekasih disampingku sekarang. Tapi dihatiku yang paling dalam selalu ingin Tomi ada dimanapun dan kapanpun aku berada. Tapi kini harapanku pupus.
            Setelah 10 menit aku ditaman kak Ridho menelponku. “dek cepat kerumah sakit sekarang Tomi igin bertemu denganmu”. Mendengar perkataan kak Ridho aku langsung pergi menuju rumah sakit dimana Tomi dirawat. Sampai disana aku hanya melihat tangisan tante Sarah. “Devi, Tomi kritis” kata tante. Aku segera masuk keruangan untuk menemuinya. Tomi memandangiku penuh penghayatan begitu pula dengan aku. “aku akan selalu cinta kamu” kata Tomi dengan lemah. “aku jg akan selalu cinta kamu” jawabku. Akku menangis dan mengengam tangannya. Aku tak ingin melepaskan gengamanku. Aku tidak ingin dia meninggalkanku, tante Sarah menangis dan memeluk Tomi dan memelukku. Akupun menangis saat Tomi berkata “mamah, jaga cinta Tomi jangan biarkan dia sedih dan Devi jaga mamah jangan biarkan mamah sedih”.
            “Tomi, jangan tinggalkan kami!” kataku. Aku tidak bisa membendung kesedihan ini aku dan semuannya berharap Tomi akan baik-baik saja. Keadaan Tomi mulai melemah dan berkata “aku akan bahagia disana bersama papah mah”. Tante Sarah menangis dan berkata “kamu jahat Tomi membiarkan mamah sendiri disini”. Aku, ibu, bapak, dan kakak bersedih melihat tante menangis. “akan ada kebahagiaan kelak mah” kata tomi. Diruangan itu kami bersedih, diruangan itu kami menumpahkan air mata dan diruangan itu pula Tomi mengucapkan kata cinta terakhirnya untukku “aku cinta kamu”. Aku menangis dan tak terbendung lagi “aku juga cinta kamu” jawabku. Tomi menyebut nama Allah “Lailahailallah” dan menghembuskan nafas terakhir.
            Semua menangis melepas kepergian Tomi, tante Sarah memelukku erat dan Berteriak “mengapa anakku Engkau ambil pula Ya allah, tak cukupkah Engkau mengambil suamiku”. Kami semua dirundung kesedihan pukul 12.12 Tomi meninggalkan kami untuk selamanya. Panjang pendeknya hidup kita sudah ada yang mengatur. Upacara pemakamannya penuh dengan tangisan dari keluarga dan teman-temannya yang tak mengira bahwa Tomi akan pergi secepat itu. Tante Sarah tak berhenti menangis “tante biarka Tomi tenang disana, Devi yakin dia akan bahagia DisampingNya” kataku. Dan tante memelukku penuh kesedihan, kini cintaku telah pergi untuk selamanya pergi dan takkan kembali. Tak pernah terbayangkan akan secepat ini dia pergi. Dibawah batu nisan kini tlah ia sandarkan kasih sayangnnya ya begitu dalam kepadaku. Dimana lagi akan aku temikan kasih sayang yang tulus seperti Tomi nanyayangiku. Kemana lagi aku akan mencari sesosok pria yang sangat mengerti aku. Tak akan aku temukan laki-laki seperti dia, akankah aku temukan bahagia seperti bahagiaku dengannya. “Devi, jangan lupakan tante ya!, biarkan tante mengangapmu sebagai anak perempuan tante” kata tante. Aku selalu ingin membuat orang yang aku sayangi bahagia seperti yang Dilakukan Tomi membuat Orang yang dia sayangi bahagia dismpingnya. Saat bahagiaku adalah saat duduk berdua dengannya, kini tinggal kenengan yang terukir didalalm sanubariku kenangan yang terindah yang pernah tertulis dalam hidupku. Kenangan terindahku bersamanya. Tuhan jaga dia disisimu berikan dia tempat terindahmu di Surga. Engkau begitu menyayanginya Tuhan sehingga Kau ambil dia dan menjaganya disampingMu. Sekarang aku ikhlas Kau mengambilnya, dan berikan Hambamu kekuatan untuk hidup tanpanya. Aku selalu berdoa yang terbaik untuk orang yang aku sayangi. Kurang lebih hidupku berarti karenanya.
Saat terindah saat bersamamu begitu lelapnya akupun terbuai, sebenarnya cinta takkan berakhir namun takdir menuliskan kita harus berakhir. Seganap hatiku luluh lantah, mengiringi dukaku yang kehilangan dirimi sungguh ku tak mampu tuk meredam kepedidan hatiku untuk merelakan kepergianmu. Hanya kamu, dan kamu, dan akan hanya kamu dihatiku.
            Kini tidak akan lagi hari minggu seperti hari mingguku dengan Tomi hanya sebuah kenangan-kenangan yang terukir indah dihari minggu. Ini menngajarkanku menghargai sebuah kehidupan dan selalu melakukan yang terbaik untuk hidup, tak peduli apa yang telah terjadi dan akan terjadi tapi berfikir apa yang terbaik dalam sebuah kejadian. Aku akan melewati hari-hari berikutnya tanpa Tomi, tanpa jasmani Tomi tapi dengan Cinta Tomi yang tumbuh dihatiku. Biarlah kusimpan sampai nanti aku kan ada disana kenanglah diriku dalam kedamaian ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi namun cintamu abadi. Meski kini kita didunia berbeda tapi akan ada kebahagiaan didunia kita. Ebuah puisi cinta untuk engkau yang disana didunia yang berbeda. Dirimu dihatiku tak lekang oleh waktu. Dirimu akan dihatiku selamanya, dan selamanya, terus selamanya dihatiku.
                        Cinta kau tak ada didunia nyata
                        Cinta kau semu dalam nyata
                        Cinta kenangan dalam jiwa
                        Cinta terukir selamanya
                                    Aku tak bisa melihatmu
                                    Aku bisa merasakan cintamu
                                    Kan ku simpan sampai nanti
                                    Sampai nanti aku kan disana
                        Sebuah kisah cinta
            Puisi indahku yang aku buat untuk Tomi, puisi ungkapan hatiku. Adakah disana dia rindu padaku meski kini kita didunia berbeda bila masih mungkin waktu ku putar kan kutunggu dirinya kekasih sejatiku yang telah tiada.
THE END